BERITA

PKK Konsel Promosikan Pencegahan Stunting Melalui Budaya Lokal di Momentum Jambore

×

PKK Konsel Promosikan Pencegahan Stunting Melalui Budaya Lokal di Momentum Jambore

Sebarkan artikel ini
Ketua TP PKK Konsel, Nurlita Jaya AS S.Sos M.Kes saat menyaksikan penampilan peserta Jambore PKK Kabupaten Konsel.

KONAWE SELATAN (SULTRAAKTUAL.ID) – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Konsel menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting pada upacara pembukaan Jambore PKK Kabupaten Konawe Selatan.

Kegiatan ini dirancang secara khusus untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait kesehatan dan gizi anak melalui pendekatan kearifan lokal.

Upacara yang berlangsung meriah di lapangan utama, dibuka dengan pertunjukan tari tradisional yang mengusung tema “Budaya Lokal untuk Gizi Anak Sehat”.

Tarian ini tidak hanya memukau penonton, tetapi juga menjadi medium efektif untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini.

BACA JUGA :  Polres Tetapkan Dua Tersangka Pengungkapan Kasus Narkoba di Konawe Selatan


Ketua Tim Penggerak PKK Konsel, Nurlita Jaya AS S.Sos M.Kes menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam menangani masalah stunting.

“Jambore PKK bukan hanya ajang silaturahmi, tapi juga platform untuk menyebarkan pengetahuan positif. kita percaya bahwa pesan yang disampaikan melalui media yang akrab dengan masyarakat akan lebih mudah diterima. Oleh karena itu, melalui pendekatan KIE media lokal, kita menunjukkan bahwa budaya bukan hanya warisan, melainkan juga alat yang ampuh untuk perubahan positif di masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Kejari-RSUD Konsel Jalin Kerjasama Bantuan Hukum dan Datun


Acara ini berhasil menarik perhatian ratusan anggota PKK dari berbagai kecamatan, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mendukung program pemerintah.


Kolaborasi antara DPPKB dan PKK Konsel dalam Jambore ini menjadi contoh sukses bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan ke dalam program-program pembangunan. Pendekatan ini membuktikan bahwa strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang disesuaikan dengan konteks budaya lokal adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan.

error: Content is protected !!