KONAWE SELATAN (SULTRAAKTUAL.ID) – Masyarakat dan tokoh adat di wilayah Desa Benua Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) secara turun temurun menjaga tradisi Lulo Ngganda. Tak heran jika desa wisata itu dicitrakan sebagai pusat perkembangan tradisi tersebut.
Demi mendukung keberlanjutan tradisi tersebut Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispar Ekraf) kembali menggelar Festival Lulo Ngganda di Desa Benua.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati H Surunuddin Dangga yang diwakili Asisten I Amran Aras, disampingi Kadis Pariwisata Suhandi, Camat Benua Muh Iksan, dihadiri sejumlah OPD, Camat, Ketua LAT Konsel Ssyawal Silondae, Peneliti Budaya Tolaki Basrin Melamba, Tokoh Masyarakat Benua Nasruddin Benda dan masyarakat setempat. Senin, 16 Desember 2024.
Asisten I Amran Aras mengatakan pihaknya akan terus mendukung dan mendorong dalam kegiatan-kegiatan pelestarikan Warisan Budaya Lokal. Hal itu kata dia, sejalan dengan dengan visi misi bupati konsel H Surunuddin Dangga, yang berfokus pada keberlanjutan, inklusivitas, dan kebanggaan lokal.
“Pembangunan rumah adat tahun ini, merupakan mencerminkan komitmen Pemda Konsel dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong pembangunan infrastruktur yang bernilai edukasi dan pariwisata,” ujar Mantan Kasatpol-pp Konsel ini.
Olehnya itu, dia berharap festival tersebut dat tidak hanya menjadi tradisi semata, tetapi juga akan berfungsi sebagai objek destinasi wisata edukasi untuk pelajar, pemuda, dan masyarakat umum.
“Tentu pemerintah berharap kegiatan ini akan terus dilestarikan,sehingga menguatkan Identitas Daerah serta Membina Generasi Muda. Selain itu Festival Budaya Lulo Ngganda di Benua ini diharapkan dapat menjadi trigger atau pemicu bagi desa-desa lain di Konawe Selatan memanfaatkan potensi yang dimiliki,” harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Konsel, Suhandi berharap festival Lulo Ngganda Desa Benua terus mendapat dukungan dari Pemerintah baik pemerintah setempat, Provinsi Sultra, maupun pengiat seni.
” Kami berharap kegiatan itu terus digelar setiap tahunnya, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga hingga ke tingkat provinsi, maupun nasional,” kata Suhandi.
Selain itu lanjut dia, Festival Budaya Lulo Ngganda diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serta menjadi aksesibilitas bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memasarkan produknya.
“Disisi lain, kami harapkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Benua diharapkan mampu berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi ke depannya,” pintanya.
Sementara ketua panitia kegiatan Rudi Bende, kegiatan festival Lulo Nggada bakal dilaksanakan selama tiga hari. Dalam festival ini, kata dia. Selain tradisi suku tolaki, juga ada suku Bugis yang bermukim di wilayah Benua ikut menampilkan tradisi-tradisi Bugis.
“Tahun ini pelaksanaan festival juga diramaikan penampilan tradisi-tradisi suku Bugis yang berada di desa Benua,” ungkap Rudi.