KENDARI (SULTRAAKTUAL.ID) – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, La Ode Ashar menegaskan pentingnya langkah tegas dalam menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
“Saya mendorong agar setiap sekolah di Kota Kendari menerapkan tes narkoba bagi calon peserta didik baru sebelum dinyatakan diterima disekolah tersebut,” ujar La Ode Ashar saat ditemui di kantor DPRD Kota Kendari, Selasa (11/11/2025).
Ia menilai, maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar harus menjadi perhatian serius seluruh pihak, termasuk institusi pendidikan.
“Saya kemarin waktu rapat dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, menyikapi fenomena maraknya narkoba di kalangan pelajar. Saya meminta satu hal, pada saat penerimaan siswa baru, sebelum dinyatakan lulus diterima, tes dulu narkoba. Kalau ternyata positif, jangan kasih lulus,” tegas La Ode Ashar.
Menurut Ashar, kebijakan ini bukan semata untuk menghukum, melainkan menjadi langkah awal dalam memetakan masalah dan mencegah pengaruh narkoba sejak dini.
Ia juga mengusulkan agar pemeriksaan narkoba dilakukan secara berkala selama proses pendidikan berlangsung.
“Untuk yang sudah dalam masa pendidikan, bisa dilakukan pemeriksaan rutin. Kepala sekolah bisa menjadwalkan tes ulang, misalnya saat kenaikan kelas, agar ada pengawasan berkelanjutan,” tambahnya.
Politisi asal Partai Golkar itu berharap usul ini dapat diakomodasi oleh Dinas Pendidikan Kendari dan pihak sekolah, dengan dukungan BNN serta orang tua siswa.
“Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk melindungi generasi kita dari bahaya narkoba. Pemerintah, sekolah, dan orang tua harus bersinergi,” katanya.
Ashar berharap, semua pihak bekerja sama dalam memberantas narkoba, khususnya di kalangan pelajar, agar kedepan para generasi muda bisa menjadi generasi terbaik yang membanggakan dan berdaya saing.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari, Saemina menegaskan pengawasan ketat dilakukan di setiap satuan pendidikan untuk memberikan sosialisasi yang menyasar sekitar 63 ribu peserta didik di Kendari yang menjadi sasaran utama dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari melakukan pengawasan sangat ketat. Pengawasan dilakukan di setiap satuan pendidikan untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya narkotika,” kata Saemina qsaat ditemui belum lama ini.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan mengintensifkan pengawasan terhadap pergerakan siswa di lingkungan sekolah. Untuk mendukung hal ini, setiap sekolah diwajibkan memasang CCTV agar dapat memantau aktivitas siswa yang mencurigakan.
Selain itu, Dikbud Kota Kendari juga menjalin kolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari. BNN secara aktif memberikan penyuluhan kepada siswa di setiap satuan pendidikan dasar di Kota Kendari. Penyuluhan ini mencakup edukasi tentang bahaya narkoba yang ditujukan kepada guru, kepala sekolah, hingga peserta didik.
Dengan pengawasan yang ketat, sosialisasi yang intensif, dan kolaborasi yang solid dengan BNN Kota Kendari, Dikbud Kota Kendari berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dari narkoba dan melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkotika.
“Dengan upaya ini kami harapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan masa depan para pelajar di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kota Kendari,” harapnya.
