KENDARI (SULTRAAKTUAL.ID) – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, La Ode Ashar mengajak masyarakat di Kota Kendari untuk lebih mengoptimalkan peran Posyandu dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Dia menilai Posyandu sudah menunjukkan kinerja yang baik dengan melaksanakan kegiatan secara rutin, namun masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan manfaatnya bagi masyarakat.
“Posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil, balita, dan anak-anak. Saya melihat bahwa kegiatan Posyandu di Kota Kendari sudah cukup baik, seperti pemeriksaan rutin untuk ibu hamil dan balita. Ini adalah langkah awal yang baik dalam memantau kesehatan masyarakat, terutama untuk mencegah masalah gizi buruk dan stunting,” ujar La Ode Ashar, Senin (17/11/2025).
Menurutnya, untuk mengoptimalkan fungsi Posyandu, peran aktif masyarakat sangat diperlukan.

Ia mengingatkan pentingnya kedatangan rutin ibu hamil dan balita ke Posyandu agar mereka bisa mendapatkan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan yang maksimal.
“Melalui Posyandu, kita dapat mendeteksi sejak dini masalah kesehatan pada ibu dan anak. Dengan demikian, pencegahan stunting bisa dilakukan lebih efektif. Saya mengajak masyarakat untuk lebih aktif lagi memanfaatkan Posyandu yang ada, karena ini adalah sarana yang sangat berguna untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak-anak,” katanya.
Dia juga berharap masyarakat di Kota Kendari tidak hanya menjadi peserta kegiatan Posyandu, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung jalannya kegiatan tersebut.
“Keterlibatan langsung dari masyarakat akan memperkuat efektivitas Posyandu dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan,” ujarnya.
Laode Ashar juga meminta kepada pemerintah daerah agar lebih memperhatikan kesejahteraan Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dia mengungkapkan banyak aspirasi dari para kader Posyandu dan masyarakat, yang umumnya mengeluhkan minimnya dukungan sarana, prasarana, dan perlindungan sosial.
“Posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan ibu, balita, dan lansia. Namun kondisinya di lapangan seringkali jauh dari kata layak. Kita harus serius memperjuangkan keberpihakan pada Posyandu,” tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana Kota Kendari Jahudding.

Dia mengajak masyarakat untuk lebih mengoptimalkan peran Posyandu dalam upaya memaksimalkan deteksi dini dan pencegahan stunting di daerah itu.
“Kami minta peran Posyandu melalui para kader lebih maksimal lagi untuk membantu pemerintah dalam mencegah serta menekan angka stunting di Kota Kendari,” katanya.
Ia mengatakan Posyandu dan kadernya merupakan garda terdepan atau ujung tombak pemerintah dalam mencegah stunting, karena secara langsung dapat melihat kondisi balita setiap bulan.
Dia juga mengatakan peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar, karena selain menjadi pemberi isu kesehatan pada masyarakat, juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Melalui sejumlah program, Posyandu harus meningkatkan edukasi dalam mendeteksi dini dan mencegah perkembangan tubuh pendek atau stunting pada anak,” tuturnya.
Misalnya, dengan memberikan penyuluhan dan konseling gizi terhadap usia pasangan muda, ibu hamil dan menyusui. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu guna meningkatkan kualitas hidup dan pemenuhan vitamin serta gizi.
“Antisipasi stunting harus dilaksanakan sejak awal pernikahan, dilanjutkan pada 1000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai sejak anak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data terkini dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024 menunjukkan, angka stunting di Kota Kendari masih berada di angka 24,4 persen.








