MUNA BARAT (SULTRAAKTUAL.ID) – Kehadiran kelompok wanita pria (waria) dalam lomba gerak jalan di Kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat pada Sabtu (16/8/2025), memicu kecaman dari masyarakat.
Kegiatan yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-11 Kabupaten Muna Barat sekaligus HUT ke-80 Republik Indonesia itu diikuti 46 barisan, mayoritas berasal dari SMA/SMK negeri dan swasta.
Selebihnya adalah komunitas masyarakat seperti PKK, Karang Taruna, Majelis Taklim, dan organisasi lainnya.
Namun, barisan komunitas waria dengan kostum putih bertuliskan “Waria Muna Barat” dengan warna pelangi (identik dengan LGBT), rok di atas lutut, kaus kaki, dan sepatu menyerupai pakaian anak SD, menjadi sorotan publik.
Penampilan mereka yang turut disaksikan anak-anak dinilai bertentangan dengan nilai sosial dan budaya setempat.
“Kegiatan ini menimbulkan kekhawatiran karena bisa menormalisasi perilaku LGBT, yang jelas bertentangan dengan norma sosial, budaya, dan agama kita. Anak-anak dan generasi muda yang menyaksikannya bisa melihat hal ini sebagai sesuatu yang wajar,” ujar La Ode Lisman, salah seorang warga Muna Barat, Minggu (17/8/2025).
Ia menegaskan, perayaan kemerdekaan seharusnya menumbuhkan semangat persatuan dan nasionalisme, bukan menghadirkan hal yang dianggap merusak nilai sosial.
Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, mengaku pihaknya tidak mengetahui ada peserta berasal dari kelompok waria.
“Yang menerima pendaftaran itu panitia. Kita juga tidak tahu pesertanya dari mana. Tiba-tiba ada peserta seperti itu, ya sudah mau diapakan, terlanjur,” ujarnya.
Meski demikian, Bupati menegaskan kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi.
“Tapi itu akan menjadi koreksi untuk tahun berikutnya,” tutupnya.
Barisan Gerak Jalan Waria dengan Logo Identik LGBT Dikecam, Bupati Muna Barat Tak Tahu !!!
